CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Kamis, 07 Januari 2010

Kalsel Incar 10 Persen Saham Pengeboran Minyak di Kotabaru

Banjarmasin, BARITO
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai melakukan ancang-ancang patokan kontribusi yang diterima bila rencana Pearl Oil Ltd merealisasikan kegiatan pengeboran minyak lepas pantai di perairan Kabupaten Kotabaru atau tepatnya di Pulau Larian.

"Kita tidak berharap dari bagi hasil saja di perusahaan itu, tapi ada saham minimal 10 peren," ujar Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin kepada wartawan, Jumat (25/9) di Banjarbaru usai melakukan silaturrahmi dengan PNS Pemprov yang berkantor di wilayah setempat.

Untuk penyertaan saham itu, Pemprov Kalsel diperkirakan harus mengalokasikan dana sekitar Rp300 miliar.

"Jadi ini perlu pembicaraan yang serius dengan semua pihak terkait," ujarnya.

Tidak itu saja, Pemprov Kalsel juga meminta jatah dari pembagian keuntungan antara Pemerintah Pusat dengan pihak perusahaan. Sehingga kotribusi tersebut bisa dirasakan masyarakat Kalsel.

Langkah antisipasi Pemerintah ini tidak lepas dari potensi minyak yang cukup besar terkandung di dalam laut kawasan Selat Makassar dengan perkiraan kemampuan cadangan mencapai 5.000 barel per hari.

Saat ini,pihak Pearl Oil Ltd sudah melaukan ekspos analis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yakni penilaian kelayakan lingkungan dari kegiatan yang akan mereka lakukan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertambangan (Distam) Kalsel, Ir Ali Muzenie mengatakan, bila rencana ini terwujud, minyak yang dibor itu akan disalurkan ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk diproses lebih lanjut.

Proses pengolahan dilakukan di Kaltim dengan alasan lama eksplorasi terlalu pendek yakni hanya sekitar 9 tahun, sehigga dinilai tidak membangun pabrik pengolahan sendiri di Kalsel.

Pearl Oil Ltd menurut keterangan BP Migas, juga berencana melaksanakan pengembangan Lapangan Gas Ruby yang terletak di lepas pantai Selat Makassar dengan target mencapai 100 MMScfd dengan masa produksi selama sembilan tahun.

Rencana pengembangan lapangan Gas Ruby tersebut, meliputi pengeboran sumur pengembangan dan pemasangan fasilitas produksi. Selain sumur pengembangan dan fasilitas produksi, pengembangan lapangan

Gas Ruby juga meliputi pemipaan gas bawah laut sepanjang sekira 300 km dari lapangan Gas Ruby ke Senipah.

(Sumber : BARITO POST edisi Sabtu, 26 September 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar