CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Rabu, 06 Januari 2010

Pembentukan minyak bumi

A PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

1 Minyak Bumi dari Zat Anorganik

Dinyatakan oleh Berthelot. Menurutnya, logam – logam alkali dalam bumi bereaksi dengan CO2 pada suhu tinggi membentuk gas asetilena (C2H2) yang kemudian membentuk senyawa hidrokarbon yang lain.

Hipotesis lain menurut Dmitri Ivaovick Mendeleev, besi karbida di dalam bumi bereaksi dengan air dan menghasilkan gas asetilena. Reaksi ini mirip dengan reaksi yang terjadi antara batu karbid dan air.

2 Minyak Bumi dari Zat Organik

Teori ini dinyatakan oleh P.G. Macquir, didasarkan pada sumber batubara yang juga berasal dari tumbuh – tumbuhan.

Adapun teori yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari hewan, kali pertama dikemukakan oleh J.P.Lesley. Kemudian ilmuwan lain bernama B. Haquet melakukan percobaan distilasi minyak bumi dari moluska. Percobaan lain dilakukan oleh H. Hofer dan C.Eugler. Mereka melakukan distilasi terhadap daging kerang dan ikan pada suhu 3000C – 4000C dan tekanan 10 atm. Pada zat tersebut dihasilkan zat yang menyerupai minyak bumi.

Ø Teori ini didukung oleh hasil – hasil penelitian di laboratorium, analisis pemikiran, dan sesuai dengan ilmu geologi sehingga teori yang menyatakan bahwa sumber minyak bumi berasal dari zat anorganik tidak dianut lagi.

Berdasarkan teori pembentukannya, minyak bumi berasal dari hasil pelapukan organisme hidup yang berlangsung sangat lama (berjuta – juta tahun). Pembentukan minyak bumi memerlukan lingkungan yang dapat memberi kadar zat organik tinggi dan memberi kesempatan pengawetan sehingga tidak terjadi oksidasi atau pembusukan. Daerah pantai yang memiliki muara sungai menghadap ke laut terbuka, memiliki kemungkinan lebih besar memproduksi zat organik . Selanjutnya, zat organik tersebut menyebar ke dalam batuan serpih lempeng yang halus, terakumulasi dan terkonsentrasi. Selanjutnya, zat tersebut bergerak masuk ke dalam batuan dan terperangkap di dalam batuan sedimen.

B KOMPONEN MINYAK BUMI

1 Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus

Disebut juga alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki rantai karbon pendek

2 Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik

Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena, tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk struktur cincin. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon siklik dalam minyak bumi berupa campuran siklopentana dan sikloheksana yang disebut naften. Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadang – kadang bergabung membentuk suatu molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.

3 Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang

Contoh : isoalkana atau isoparafin

Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.

4 Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang – seling, dan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Jumlah senyawa hidrokarbon ini paling sedikit di antara jenis lainnya. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar

Tabel ini menyatakan komposisi senyawa hidrokarbon dalam beberapa komponen minyak bumi

Komponen Minyak Bumi


% Volume

n-alkana


Sikloalkana


Isoalkana


Aromatik


Residu

Gas


100


-


-


-


-

Bensin


38


43


20


9


-

Kerosin


23


43


15


19


-

Solar


22


48


9


21


-

Minyak Pelumas


16


52


6


24


-

Residu


13


51


1


27


8

Berdasarkan tabel tersebut, pada umumnya komponen utama senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi adalah sikloalkana. Jenis – jenis minyak bumi yang dijual di pasar, memiliki komposisi yang berbeda dengan komposisi pada tabel di atas. Hal ini disebabkan minyak yang dipasarkan telah mengalami proses peningkatan kualitas.

G DAERAH PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DI INDONESIA

Minyak bumi asal Indonesia memiliki kualitas yang baik karena berkadar belerang rendah. Daerah pertambangan minyak bumi di Indonesia tersebar di berbagai wilayah, antara lain

a) Sumatera bagian utara : Medan, Banda Aceh

b) Sumatera bagian selatan : Jambi, Palembang, dan Riau

c) Jawa Barat : Cirebon, Indramayu

d) Jawa Tengah : Cepu

e) Jawa Timur : Surabaya

f) Kalimantan Timur : Barito, Kutai, dan Tarakan
g) Papua
Tags: minyak bumi
Prev: Bridge To Terabithia (tugas dari Bu Deasy-sma xaverius 1 palembang)
Next: Negara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar